Wednesday, November 26, 2014

Pertanian: Pala

Pala (Myristica fragrans Houtt), bahasa inggrisnya mungkin Nutmeg. Kali ini aku akan membahas sedikit masalah pala yang ada didaerahku (desa Rerer). Didesa kami pala ini sudah menjadi komoditas produksi setelah cengkih. Banyak orang yang mulai menanam pala karena beberapa tahun terakhir ini harga pala sudah cukup tinggi. Didaerah kami sebetulnya sudah terdapat cukup banyak pohon pala yang ditanam berdampingan dengan pohon cengkih, walaupun memang kalau dibandingkan dengan pohon cengkih masih sangat jauh perbandingannya, karena pala ini hanya bisa dibilang tanaman pendukung. Namun sekarang sepertinya pala ini sudah mulai dilirik oleh para petani ditempat kami, ditandai dengan mulai banyaknya orang yang memulai menyemai pala mulai dari biji. Saya pun sudah memulai mencoba menyemai pala.

Dalam penanaman pala ini juga diperhadapkan dengan berbagai macam kendala, pertama sifat dari biji pala ini yang cukup keras, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mulai berkecambah, dengan kondisi ini agak sedikit sulit jika pala ini langsung di tanam ke tanah atau ke dalam polibek karena mungkin akan mati sebelum dikecambah, oleh sebab itu ada beberapa cara yang dipergunakan oleh penduduk lokal untuk bisa meng-kecambahkan pala dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi, yaitu yang pertama dengan memeram pala tersebut dengan karung kain (didaerah kami biasa disebut dengan karung goni), karung ini dialaskan dilantai kemudian biji pala diletakan diatas karung tersebut dan karung goni yang lain ditutup diatasnya, kemudian disiriam sehari sekali atau sehari dua kali, dengan cara ini udara pada biji pala akan tetap lembab sehingga merangsang pertumbuhan pala lebih baik. Cara kedua adalah dengan menanam pala di suatu wadah yang berisi pasir, kemudian ditutupi dengan kardus untuk menjaga agar udara disitu tetap lembab kemudian disiram 1 kali sehari atau 2 kali sehari sesuai kebutuhan. dan cara yang kedua ini yang saya (kami) gunakan. dan hasilnya masih cukup jauh dari harapan, karna mungkin kegiatan penyiraman yang tidak rutin sehingga menyebabkan pala tersebut tidak berkecambah secara serempak, dan mungkin ada pula yang tidak berhasil berkecambah.

Setelah pala tersebut berhasil dikecambah, saatnya dipindahkan dalam polibek. Di daerah kami kendala yang cukup membuat petani enggan untuk bertanam pala adalah terkadang setelah besar pala tersebut tidak berbuah yang disebabkan karena pala tersebut adalah pala laki-laiki (yaitu pala yang menghasilkan bunga jantan saja). Dan sampai saat ini masih sulit menentukan pala yang jantan dan yang betina. Setelah saya membaca referensi-referensi dari internet ternyata, pala ini memang terdapat 3 jenis kelamin, yaitu pala yang menghasilkan bunga jantan, pala yang menghasilkan bunga betina, dan pala yang hermafrodit, yaitu menghasilkan bunga jantan dan bunga betina dalam satu pohon. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal ternyata pohon pala jantan dan betina tersebut harus ditanam berdekatan dengan perbandingan jantan 1 dan betina 8, dengan cara ini pala betina dapat berbuah maksimal. Yang jadi persoalan bagaimana menentukan jantan dan betina saat kita akan menanamnya dalam area kebun?

Ternyata ini dapat diatasi dengan cara vegetatif, yaitu dengan cara ukulasi atau sambung. Apakah saya sudah mencobanya?. sudah, apakah berhasil? belum. :) Bagaimana cara okulasi dan sambung pada tanaman pala? masih belum tau. Doakan lah agar percobaan pala ini dapat berhasil, dengan demikian pala ini dapat dibudidayakan dengan intensive didaerah kami sehingga pendapatan petani tidak lagi hanya bergantung pada cengkih saja. Dan dengan terangkatnya komoditas pala ini diharapkan masyarakat dapat memandang pala ini bukan hanya komoditas tambahan melainkan menjadi komoditas utama setara dengan cengkih.

Yah mungkin itu share dari saya masalah pala. berikut gambar-gambar dari percobaan kami dan rencana kami kedepan.
Tuhan Yesus Memberkati setiap usaha kita.







Thursday, March 20, 2014

Waktunya Jaga Durian

Durian, merupakan salah satu buah yang sangat digemari oleh beberapa orang. Tak ketinggalan desa kami juga desa Rerer menikmati musim durian ini, banyak pohon durian yang sudah ditanam oleh generasi opa atau opa tua kami yang masih berdiri kokoh dan menghasilkan buah yang cukup banyak.

Untuk dikebun kami durian yang berbuah adalah durian yang ditanam oleh papaku tercinta, dengan jenis durian monthong dan kani. Durian monthong dan kani ini termasuk durian unggul asia, ya asal muasal dari durian tipe ini mungkin kalau tidak salah itu berasal dari Thailand, dengan ciri buah yang besar dan berdaging tebal. Terdapat 11 pohon yang sudah besar yang ditanam sekitar tahun 2004, jadi untuk saat ini durian tersebut sudah berumur kira-kira 10 atau 11 tahun.

Tentu melakukan budidaya durian tidaklah mudah, tidak juga sulit, terdapat beberapa kendala saat musim berbuah, antara lain serangan dari ulat penggerek buah, ya ulat ini menyebabkan buah busuk dan jatuh sebelum waktunya, namun demikian sebagian dari buah durian tetap bisa dimakan, dikebun kami tahun ini 80% hingga 90% buah terserang hama ini... setelah cari-cari di internet aku menemukan group facebook (Top durian asia - TDA) yang membahas tentang durian dan sangat membantuku dalam mempelajari bagaiman pembudidayaan durian yang baik dan benar termasuk cara pencegahan hama ini, ternyata dibutuhkan sanitasi, pruning cabang, pemberian insektisida, dan pengasapan, ya memang belum aku coba karena sudah terlambat, mungkin setelah waktu berbuah ini berakhir akan dilakukan penerapan pembudidayaan durian yang baik.

Selain hama penggerek buah, ada juga hama yang mungkin tidak dapat dicegah dengan insektisida atau pengasapan, ya karena hama ini sangat pintar, mereka adalah makhluk tercerdas yang diciptakan Tuhan. Ya anda benar hama manusia, tentu cara pembasmian hama ini tidaklah seperti pembasmian hama-hama lainnya. Karna aku tau banyak hal yang lebih berguna dari makhluk yang dinamakan manusia ini yang mungkin belum disadari, daripada hanya merugikan para petani durian...

Hama yang tidak bisa dibinasakan...

Untuk mencegah hama ini (Hama Manusia) agar tidak merugikan petani durian, salah satunya adalah dengan menjaga kebun durian tersebut. Tidak hanya menjagah kita harus menyusun strategi, antara lain strategi status quo... :D ya benar mereka mempunyai akal seperti kita, mereka bahkan mungkin lebih pintar dari para petani... so we need to learn them... :) selain akal mereka juga mempunyai hati seperti kita, yang aku rasa masih berfungsi dengan baik.

Banyak yang bertanya, kok berani jaga durian sendirian dimalam hari, ya biasanya aku tidur dikebun dari malam sampai pagi, ya memang letak kebun kami yang dekat dengan pekuburan desa, tapi ada beberapa hal yang membuatku tidak takut
  • Sebelum menuntut ilmu di malang jawa timur, Almarhuma Grace Wehelmina Pinontoan-Ratar (Ka'Grace) memberikan kata-kata motivasi dari Mazmur 91:11 ya bisa kalian baca sendiri, so why I should be afraid.
  • Hal kedua, aku menjaga kebun durianku sendiri, jadi buat apa kita takut karna tentu kita tidak melakukan hal yang melanggar hukum dan tidak melakukan hal yang memalukan.
  • Hal yang ketiga, aku menikmati event ini, ini merupakan pengalaman pertamaku dalam hidup dan aku merasa ini hal yang keren, dengan begitu aku bisa mengetahui banyak hal, bisa mengetahui sifat-sifat tersembunyi dari beberapa orang. Dapat menikmati bunyi jangkrik di malam hari, burung-burung yang berkicau waktu subuh, hamparan bintang dan terangnya bulan purnama... its prety cool, isn't it???... :D
  • Hal yang keempat, dengan cerita dari papaku tentang pengalamannya menjaga durian beberapa tahun terakhir saya merasa terbeban untuk melakukan penelitian dalam hal ini, ya walaupun hanya penelitian ecek-ecek... :D aku rasa orang Rerer adalah orang-orang baik, kita tidak mengambil hak-hak orang lain, kita orang yang menghargai orang yang lebih tua dari kita, kita orang yang saling menjaga. I hope... but if you wanna play hide and seek, lets the party begin... :D

Dan aku selalu membawa kameraku saat pergi menjaga durian, ya kamera poket yang sudah lama dibelikan mungkin tahun 2006 yang lalu... Untuk apa??? untuk merekam bukti-bukti yang mungkin dapat membawa kita dalam suatu kesimpulan tertentu... :D *merasa detektif ecek-ecek... hihihihhh....

Ya itulah pengalaman pertamaku menjaga durian... berikut foto-foto yang aku ambil tentang durian, ada beberapa yang tidak sempat aku ambil karena pertimbangan-pertimbangan tertentu... :)

modoel-model durian saat diserang oleh
hama ulat penggerek buah
ulat penggerek buah saat buah durian dibelah
foto diambil satu bulan yang lalu saat buah yang masih muda mulai berjatuhan.
Hama Manusia yang mencoba memetik buah.
Tinggal kenangan, buah yang ku jaga hilang diambil orang... :)
buah yang bisa dimakan... durian kani...
jaga malam... :)
harus membawa perlengkapan secukupnya: boots, jacket, sleeping bag
autan, makanan kalau ada, senter, dan kamera... :)
Oke aku rasa itu dulu tentang durian...
Take care... Selamat menjaga durian... :)
Tuhan Yesus Memberkati....

Monday, October 14, 2013

rerer: lirik dan arti lagu "Tinotor Sarani"

Tinotor sarani
Esa pakelangan,
Esa tali winaakes,
Maleos-leosan

Takura tempo
Tinuli tami
Ure kaapa rior
Kita waya mareng

Sepekasa Rerer
Tua wo se oki
Pa kiitan wo ma kiit
Maesala ate

Witu niitu
Wo kita rame
Tea malenge muri
kumelang mewali

Wednesday, September 11, 2013

Malang Report 2013: Perpus Malang.

Perpus Malang. Apakah anda orang malang???... ato sedang tinggal di malang???... ato pernah tinggal dimalang???... ato sedang berencana mau ke malang???... :) atau siapapun anda. :) sedikit info tentang perpustakaan umum yang terdapat dikota Malang. Kalo masih belum tau tentang kota malang coba cari di google... :) Yang pasti Kota Malang terletak masih di Indonesia dan masih di pulau Jawa, lebih tepatnya propinsi Jawa Timur, 2 jam dari Surabaya.

Tuesday, September 10, 2013

Pinolantungan, Bolaang Mongondouw Selatan

Kamis, 5 September 2013. Suatu petualangan baru dilakukan oleh GPdI Immanuel Rerer Satu dengan dipimpin Bapak Pdt. Vecky Mamentu sebagai gembala gereja setempat.

07.00 pagi, suatu pagi yang cerah dimana terdengar suatu panggilan dalam tidurku yang nyenyak, cepat-cepat kubangun dan melakukan persiapan untuk perjalanan ini.

08.30 pagi, semua orang sudah berkumpul dan siap untuk berangkat, so lets start this journey with pray. Bapak Gembala memimpin dalam doa memulai perjalanan dan kemudian lets the journey begin... :)

Saturday, June 22, 2013

Rerer Report 2013: Ups. Uninternet...

So, english time... :D This time i'll try to write my article in english, I hope I have more improvement than before. :)

About a mounth ago I return to my lovely hometown, rerer vilage (22r). I'm pretty happy when I get to my own hometown, the street was fixed by the goverment, so the transportation is getting better... the weather is good some times rain some times clear some times wind... :D the beach is still on the east, a little mountain still on the north... :D everything is still in their own place... :)

So I will talk about internet. Last time I'm here there has a several "Warnet" here, Warnet is about some place that provide a rent for computer and internet service. But now... there is no Warnet in town, also the neighbour vilage has no Warnet with internet service... some people says that its because of the phone line had been cut by some people who steal some metal things from its line... wow its pretty bad, they steal a public vasilities for selling it to the metal buyer, in Malang its called "Rombeng"... :) I hope Indonesian youth generation is better than that...

By now the internet by phone line cant be use, lets try internet by mobile phone signal... There has a tower in the village but i dont know why they still no signal sender there... And the active tower that provide a signal near rerer village is T**komsel tower that placed in the neighbour village that called Kolongan village. That tower can provide mobile phone signal in about all place at rerer village, but the internet connection is pretty bad, there's realy hard to open some page on the internet...

So what about if we need internet connection... :)
  1. Get to some spot in Rerer village, that has a good internet connection.
  2. Get to Kolongan village, for a bit high speed connection (no 3G+ connection).
  3. Build a signal reciever "Wajan Bolic", for accessing internet from home. I hope i could build one... :)

Have you ever try live with no internet connection, or mobile phone signal... :) I think sometimes it proved that our daily life is pretty much depend on internet...

So, this my first report from rerer about internet connection... :)
Thanks. God Bless You... :)

Saturday, April 20, 2013

Bisnisman???... I dont think so...

Aku gk tau sebenarnnya judul yang cocok dalam postingan ku kali ini, tapi mungkin judul itu yang agak sedikit mendekati. So sudah 1 bulan setengah lebih sedikit sejak keputusanku untuk mengakhiri karir ku di suatu perusahaan di salah satu kota diindonesia (Malang). Dan banyak hal yang sepertinya agak sedikit blurry berhubung dengan kehengkanganku... :D so let me clarify... *sok bahasa inggris... :p

Pertama aku gk dipecat mungkin akan dipecat jika aku tetap bertahan diperusahaan tersebut, karena aku merasa mengalami penurunan produktifitas, beberapa bulan terakhir jadi dari pada aku akan melakukan hal-hal yang merugikan perusahaan lebih baik aku mengundurkan diri. Permasalahaan bukan datang dari luar tapi dari dalam diriku, so there is none to blame.
Kedua, aku keluar bukan karena punya pekerjaan lain yang jika dilihat dari sudut pandang uang lebih baik dari sebelumnya, no its not about it... aku keluar bukan juga karena aku ingin menjadi bos, dan membosi suatu perusahaan besar dan menjadi bisnisman sukses dalam hal financial, juga bukan...
Ketiga, bukan pula aku menyerah dari dunia IT sehingga aku keluar dari perusahaan tersebut.